- Back to Home »
- Akhirnya Ujian Selesai
Posted by :
Ilham
26 Juni 2009
Hari ini (Jumat, 26 Juni 2009) adalah hari terakhir aku mengikuti ujian di Magister Sains Psikologi UGM. Akhirnya aku merasa bebas dan merasa menikmati hidup ini tanpa ada tekanan atau harus stres akibat banyak tugas yang harus dikerjakan. Namun setelah ujian tadi, ada momen yang sangat menyentuh buat aku renungkan kembali dalam menjalani hidup ini.
Aku bertanya dalam hati, “Ham, apa yang akan kamu lakukan habis ini. Semua tugas telah selesai, ujian sudah dilewati?”
Memang ini pertanyaan sederhana, namun cukup membuatku merenung dengan sangat dalam. Pada saat perjalanan pulang pun aku masih belum berhenti memikirkan hal itu. Seakan-akan pertanyaan itu membuat beban di pikiranku. Sebagai bahan perenungan, aku menulis posting ini semoga dapat menjadi inspirasi bagi siapa pun yang membacanya.Pada saat ujian kemarin, tiada hari tanpa memikirkan tugas-tugas, dan tugas lagi. Hampir aku tidak punya kesempatan untuk rehat karena diburu oleh waktu-waktu yang menuntut aku untuk segera menyelesaikan tugas-tugas itu. Tetapi tanpa sadar pada saat aku mengerjakan tugas-tugas tersebut, aku merasa kehidupanku begitu bersemangat, bahkan ketika tugas hampir selesai, aku merasa bahwa tugas tersebut belum selesai aku kerjakan. Aku terus menambah, dan menambah. Seakan-akan pikiran saya maunya katarsis dengan kertas-kertas tugas tersebut.
Aku juga mengalami emosi yang luar biasa pada saat mengerjakan tugas di kelas. Pada saat harus mengerjakan soal-soal esai yang harus diselesaikan dalam tempo waktu yang terbatas. Dan ternyata, dengan segala kemampuan yang ada, hampir semua pertanyaan yang ada dalam kertas soal terjawab semua. Subhanallah, Puji Tuhan, Mahasuci Engkau ya Allah, apakah Engkau memang perlu memberikan batas waktu kepada kami agar kami bisa menyelesaikan kehidupan ini denga hasil yang maksimal.Rasanya aku ingin menangis, aku merasa sering kali tangan Tuhan memberikan aku kekuatan untuk menyelesaikan semua tugas dan soal ujian tersebut. Aku tidak terlalu peduli dengan hasil akhirnya seperti apa, tetapi hingga saat ini aku bersyukur sudah diberi kesempatan untuk menjalani ini semua.
Ada 10 Hal yang aku pelajari dari semua keadaan ini:
- Kehidupan ini membutuhkan ujian. Saya tidak akan pernah tahu kualitas keilmuan saya, jika tidak dihadapkan dengan soal-soal yang harus diselesaikan. Terkadang kemudian aku bingung, apakah ini ujian ataukah memang ini karunia pembelajaran dari Tuhan. Ataukah jangan-jangan Tuhan mengajarkan saya ilmu dan kebijaksanaan ini melalui cara-cara ini, melalui perpanjangan tangan Allah lewat kearifan dosen-dosen saya dengan sabar mengajari saya di kelas.
- Titik lemah adalah titik balik. Pada momen ujian selama dua Minggu ini, aku pernah mengalami titik down terendah di mana aku merasa bosan dengan semua proses yang kujalani ini. Tetapi “LUAR BIASANYA” Allah menguatkan aku pada momen itu. Dia memberikan aku kekuatan yang aku sendiri heran bagaimana itu terjadi. Terima Kasih Tuhan. (Ya Allah ampuni aku, jika aku sering melupakan-Mu).
- Kekuatan doa memang terbukti. Aku mungkin orang yang sering lupa untuk berdoa. Tetapi pada saat momen ujian ini aku menjadi sangat rajin berdoa. Mungkin, kita perlu diberi ujian agar bisa terus mengingat Allah…. (apakah demikian? Hanya Allah yang tahu dan mengerti yang terbaik buat saya dan Anda). Aku mencoba untuk arif pada saat berdoa, karena aku pernah diingatkan untuk berdoa bukan meminta kemudahan tetapi kekuatan diri dan mental saya. Luar biasanya, bukan soalnya yang mudah, tetapi keterbukaan pikiran saya yang membuat saya heran dan bertanya-tanya setelah ujian selesai. Bagaimana bisa ujian tadi aku jawab, pada aku belum belajar sama sekali. (Terima Kasih Tuhan).
- Siap atau tidak siap, Saya harus menghadapi Ujian. Saya jadi teringat dengan sebagian inspirasi dalam buku “LIFE TO ALIVE” bahwa untuk bisa meraih hidup yang maksimal kita harus merencanakan dan menyiapkan dengan baik. Tetapi kenyataannya, entah saya siap atau tidak siap, saya tetap harus menjalani ujian tersebut. Hasilnya baik atau buruk, memang tetap tergantung persiapan saya (hukum kausalitas).
- Tuhan selalu mendampingi dan mengasihiku. Meski saya bukan termasuk orang yang sangat taat, tetapi Tuhan tetap memperhatikan dan mengasihiku. Ini bukan berarti Anda atau saya tidak perlu taat agar bisa dikasihani Tuhan. Tetapi, mungkin punya kebijakan lain, siapa tahu esok atau lusa, atau mungkin hari ini, saya mendapatkan hidayah dari-Nya sehingga saya menjadi lebih dekat kepada-Nya setelah ujian ini.
Salam Rruarr Biasa.