Posted by : ilhamlarangga 04 Juni 2013

Ada pepatah yang menjelaskan "semakin tua dan semakin banyak bulir padi, semakin rendah tangkai padi menunduk." Pepatah ini mewakili kesetiaan seorang individu luar biasa untuk menjunjung tinggi etika profesionalismenya. Hal ini berbeda dengan banyak fenomena yang memperlihatkan kebanggaan dan kebesaran kita terhadap apa yang kita miliki. Kita merasa dengan memiliki ilmu pengetahuan, jabatan, jaringan atau koneksi, seakan-akan kita memiliki seisi dunia. Secara tidak sadar, kita sedang didorong masuk ke wilayah keegoisan manusia yang selalu ingin dianggap, dihormati, dijunjung, dan diakui.
 
Meski semua itu merupakan kebutuhan dasar manusia sebagai fondasi untuk memiliki harga diri, tetapi jika kita renungkan secara lebih mendalam, apalah artinya semua keilmuan tersebut tanpa diikuti oleh kerendahan hati.

Memiliki etika itu berarti menghormati hak-hak orang lain, kepentingan orang lain, kebutuhan orang lain, tanpa bermaksud untuk mendholimi hak-hak pribadi. Hanya saja kita dituntut untuk menempatkan diri secara tepat pada situasi dan kondisi yang sebaiknya.

Etika juga dapat berarti menghormati ketidaktahuan orang lain dan menghargai keahlian orang lain. Orang yang etis tidak akan menertawakan kebodohan atau ketidaktahuan orang lain. Di sisi lain juga tidak merasa benar sendiri sehingga tidak mengakui pengetahuan dan keahlian orang lain. Jika ia mengetahuinya, ia akan secara jujur mengatakan apa yang diketahinya. Begitu juga sebaliknya jika ia tidak tahu, tanpa merasa malu ia akan mengakui bahwa ia belum tahu atau belum belajar, sembari meminta untuk diajarkan.

Apa hubungan antara etika dan integritas? Melihat kejujuran orang-orang yang memiliki etika, sudahlah pasti integritas akan mengikuti orang-orang yang demikian. Integritas berarti menyamakan antara apa yang ia pikirkan dengan tindakannya. Integritas juga berarti menyatukan antara perkataan dan perbuatan. Sementara fenomena yang kita lihat, banyak di antara kita yang tidak cocok antara perkataan dan perbuatannya.

Dengan perkataan, kita dapat membingkainya dengan ucapan-ucapan atau ungkapan-ungkapan yang dapat memukau orang, tetapi perbuatan tidak akan mudah kita kamuflasekan dengan penampilan. Perbuatan seringkali memiliki makna tersendiri yang lebih dalam dibandingkan dengan apa yang kita katakan. Orang seringkali melihat apa yang kita lakukan tanpa mendengarkan apa yang kita ucapkan.

Memang tidak mudah memiliki kedua hal itu, tetapi tidak ada salah dan terlmbatnya jika kita mulai melatihnya sejak saat ini dari hal-hal kecil yang kita lakukan. Mari kita belajar untuk meng-etika-kan diri sendiri, sebelum meminta orang lain menghormati kita. Mari kita juga mulai belajar mengatakan apa yang akan kita lakukan dan hanya melakukan apa yang kita katakan.

Jika ingin mengatakan sesuatu katakanlah hal yang baik, dan jika ingin berbuat sesuatu yang baik berbuatlah lebih dari apa yang diharapkan orang lain.

Leave a Reply

Silahkan Anda meninggalkan komentar untuk tulisan-tulisan yang ada di blog ini. Terima kasih.

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Tulisan Populer

- Copyright © Inspirator Indonesia - Metrominimalist - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -